Kejadian Luar Biasa (KLB) tentu terjadi tanpa direncanakan manusia. Setiap pimpinan negara, harus bijak dan sigap menyikapi ini. Demikian juga pemimpin daerah dalam negara tentu, harus bijak dan sigap menyikapi situasi ini.
Wabah Corona Virus Disease Tahun 2019 atau lebih dikenal dengan Covid-19, saat ini pun melanda Indonesia. Wabah kali ini bukan bencana lokal atau nadional, tetapi global. WHO atau Badan Kesehatan Dunia, menetapkan Corona Virus sebagai pandemi, atau ditetapkan sebagai wabah global (dunia).
Indonesia saat ini juga termasuk negara yang terdampak, penyebaran dan penularan covid-19 ini. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 ini. Mulai dari sosialisasi, imbauan, instruksi, maklumat dan lainnya dilakukan secara berjenjang. Dimulai Kementerian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga Pemerintah Desa/Kelurahan. Tidak terlepas juga, sinergitas dan partipasi dari lembaga kemasyarakatan, seperti RT/RW.
Memantau perkembangan situasi saat ini, Pemerintah Desa Rantau Panjang terus melakukan langkah-langkah pencegahan. Melakukan sosialisasi, baik melalui benner, tatap muka terbatas, maupun publikasi via audio visual.
Melihat perkembangan situasi sekarang, Hasanan, Kepala Desa Rantau Panjang, mengambil langkah-langkah strategis. Senin (30/03/2028), dia melakukan rapat koordinasi terbatas. Merangkul semua kelembagaan desa/kemasyarakatan dan stakeholder, bersatu melawan Corona Virus.
Sikap dan kebijakan yang diambil Kepala Desa, yaitu membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB). Yaitu Pencegahan Covid-19 di Desa Rantau Panjang Tahun 2020.
Hadir dalam forum tersebut, yaitu unsur BPD, LPM, Pengurus Karang Taruna. Lembaga lainnya, yaitu LSM, tenaga medis desa, terdiri dari Bidan dan perawat. Kemudian Babinsa, Bhabinkamtibmas dan lainnya.
Rapat tersebut cukup alot. Saran dan rekomendasi diutarakan peserta rapat. Kesimpulannya, membentuk Satgas dan merumuskan tugasnya dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Desa Rantau Panjang.
Satgas yang terpilih, yaitu ketua Maylina (Bidan), wakil ketua Anwar Ansari (Katua LPM), Sekretaris M. Rafik (BPD), dan bendahara Syrifah Saupiah (Perawat).
Kelengkapan struktur Satgas lainnya, yaitu Seksi atau Koordinator Medis Yusica dan Marlina (perawat). Seksi Humas dikoordinir Riswanto (LPM). Koordinator pencegahan Ya' Mokhtarudin (Karang Taruna). Koordinator keamanan kegiatan, yaitu Tomi (Polri/Bhabinkamtibmas) dan Zulkarni (TNI/Babinsa). Serta Koordinator Publikasi Miftahul Huda (Lembaga Simpang Mandiri).
Adapun tugas pokok dan fungsi satgas, yaitu melakukan pendataan, pencegahan dan tugas lainnya sesuai instruksi pemerintah. Tupoksi tersebut, dituangkan secara rinci dalam Surat Keputusan Kepala Desa Rantau Panjang Nomor 42 Tahun 2020, tentang Tim Satuan Tugas Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19. SK ini terbit Selasa tanggal 31 Maret 2020.
Tepat berusia 1 hari SK Kepala Desa ini, satgas langsung bergerak. Hari ini, Rabu (01/04/2020), satgas langsung melakukan penyemprotan disinfektan. Anwar Ansyari, adalah motor penggeraknya.
Fokus dan prioritas penyemprotan saat ini, jalur/jalan provinsi, yaitu fasilitas umum dan tempat ibadah. Secara bertahap, tim satgas pencegahan akan melakukan penyemorotan hingga keseluruh wilayah desa.
Dalam waktu dekat, satgas akan mendirikan posko pencegahan Covid-19. Rencananya, Polindes akan menjadi posko satgas. Di posko ini, akan disediakan informasi data dan pengolahan data ODP dan lainnya. Insya Allah, akan disediakan pengecek suhu tubuh bagi ODP, atau warga yang baru datang dari daerah terpapar.
(Adm)
GALERI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar