• Rantau Panjang

    Bersama Mewujudkan Masyarakat yang beradab dan beradat.

  • Bersama Dalam Mmebangun Desa

    Dengan prinsip kebersamaan kami berkomitmen membangun desa ini secara bersama sama dengan partisipasi dari masyarakat

  • Rantau Panjang Bersinergi bersama masyarakat

    untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan merata, kami pemerintah desa rantau panjang mengajak bersinergy dengan berbagai elemnt

  • Alam Desa Rantau Panjang

    Dengan kekayaan alam yang luar biasa dan Desa rantau panjang juga memiliki wilayah kawasan Taman Nasional Gunung palung, di sini banyak potensi yang baik, selengkapnya juga bisa di saksikan di chanel yutube kayong TV .

  • Gotong Royong Budaya Luhur Bangsa

    Gotong royong budaya luhur bangsa kita. Sejak dulu, nenek moyong kita bergotong royong membangun kampungnya. Membangun jalan, saluran, tempat ibadah, pemukiman dan sebagainya..

SELAMAT HARI JADI POLWAN KE-73


DESARAPA.COM, 1 September 2021
Hari Jadi Polisi Wanita atau Hari Jadi Polwan diperingati setiap tanggal 1 September. Tahun 2021 kali ini merupakan Peringatan Hari Jadi Polwan yang ke-73 tahun sejak dibentuknya pertama kali pada 1 September 1948. 

SEJARAH POLWAN
Latar belakang dibentuknya polwan diawali dari polisi mengalami kesulitan-kesulitan untuk memeriksa fisik korban, tersangka dan saksi wanita dalam menangani sebuah kasus, pada saat itu Polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik wanita.

Foto dokumentasi museumpolri.org Keenam Polwan Pertama di Indonesia

Dikutip dari laman museumpolri.org, saat itu organisasi wanita (umum) dan organisasi islam (khusus) di Bukittinggi berinisitif mengusulkan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut. 
Usulan itu disetujui dan Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi. Pada 1 September 1948 secara resmi disertakan 6 siswa wanita dalam pendidikan kepolisian, yaitu: 
1. Mariana Saanin 
2. Nelly Pauna 
3. Rosmalina Loekman 
4. Dahniar Sukotjo 
5. Djasmainar 
6. Rosnalia Taher 

Foto dokumentasi museumpolri.org Keenam Polwan mengikuti Pendidikan Polisi 1948

Keenam wanita pilihan tersebut mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 siswa laki-laki di SPN Bukittinggi. Sejak saat itu, tanggal 1 September ditetapkan menjadi hari lahirnya polwan. 

Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1948, terjadi agresi militer Belanda ke II yang berdampak pendidikan inspektur polisi di Bukittinggi dihentikan dan ditutup. 

Foto dokumentasi museumpolri.org Keenam Polwan dilatih kembali di Sukabumi pasca kedaulatan Indonesia 1950

Setelah adanya pengakuan kedaulatan Indonesia pada tanggal 19 Juli 1950, keenam calon inspektur polisi wanita kembali dilatih di SPN Sukabumi. Selama pendidikan, mereka mendapat pelajaran mengenai ilmu-ilmu kemasyarakatan, pendidikan dan ilmu jiwa, pedagogi, sosiologi, psikologi, dan latihan anggar, jiu jit su, judo, serta latihan militer. 

Foto dokumentasi museumpolri.org Polwan Pertama yang berhasil menyelesaikan Pendidikan Kepolisian 1951

Keenam polwan pertama ini berhasil menyelesaikan pendidikan polisi pada tanggal 1 Mei 1951 dan mulai bertugas di Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya. 

Tugas khusus mereka adalah menyangkut wanita, anak-anak dan masalah sosial seperti : 
  • mengusut, memberantas dan mencegah kejahatan yang dilakukan oleh atau terhadap wanita dan anak-anak;
  • memberi bantuan kepada polisi umum dalam pengusutan dan pemeriksaan perkara terhadap terdakwa atau saksi khusus untuk memeriksa fisik kaum wanita yang tersangkut atau terdakwa dalam suatu perkara; 
  • mengawasi dan memberantas pelacuran, perdagangan perempuan dan anak-anak. 

POLWAN RESMI BAGIAN POLRI 
Sejak dikeluarkannya TAP MPR No. II Tahun 1960 yang menyatakan bahwa kepolisian merupakan bagian dari angkatan bersenjata, maka pada tahun 1965, pendidikan calon perwira polwan diintegrasikan bersama calon perwira polisi pria untuk bersama-sama dididik di AAK (Akademi Angkatan Kepolisian) di Yogyakarta. 

Perekrutan Polwan di AAK hanya berjalan satu angkatan, setelah itu tidak ada lagi perekrutan untuk calon perwira Polwan di AAK. Jalur perekrutan untuk menjadi perwira polwan adalah melalui jalur perwira karier setingkat sarjana dan sarjana muda melalui SEPAMILWA (Sekolah Perwira Militer Wajib). 

Pada tahun 1975, Depo Pendidikan dan Latihan (Dodiklat) 007 Ciputat untuk pertama kali membuka kelas pendidikan untuk bintara Polwan. Dodiklat 007 kemudian berubah nama menjadi Pusat Pendidikan Polisi Wanita (Pusdikpolwan) pada tahun 1982 dan menjadi tahun pertama lembaga pendidikan yang khusus mendidik polisi wanita. 

Pada tanggal 30 Oktober 1984 Pusdikpolwan diganti menjadi Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) yang langsung menarik minat perempuan untuk menjadi polisi. 

Kapolri pada saat itu Jenderal Polisi Drs. Mochammad Sanoesi secara resmi mengesahkan lambang polisi wanita dengan menerbitkan Surat Keputusan No. Pol.: Skep/480/XI/1986 tanggal 29 November 1986. 

LAMBANG POLWAN diwujudkan dalam bentuk Logo
Foto dokumentasi museumpolri.org Logo Polwan sebelum perubahan

Logo Polwan memiliki makna : 
Bunga Matahari 
- yang bermakna sifat wanita. 
Tujuh helai dan empat helai bunga 
- melambangkan pedoman hidup Polri Tribrata dan pedoman kerja Polri Catur Prasetya Polri. 
Perisai dan obor 
- melambangkan Polwan adalah anggota kepolisian Republik Indonesia yang turut melaksanakan tugas dan fungsi kepolisian Republik Indonesia. 
Tiga bintang emas 
- bermakna Tribrata sebagai pedoman hidup bagi tiap anggota Polri. 
1948 
- melambangkan saat pertama kali adanya Polwan di kepolisian Republik Indonesia. 
Esthi Bhakti Warapsari 
- bermakna pengabdian putri-putri pilihan menuju kea rah tercapainya cita-cita luhur yaitu terciptanya masyarakat Tata Tentram Kerta Raharja kepada negara dan bangsa.

Logo Polwan saat ini
Sumber : birosdmkepri.com Logo Polwan yang baru dikutip dari Buku Saku Polwan 2016

Dikutip dari Buku Saku Polwan tanggal 1 September 2016, Lambang atau Logo Polwan mengalami perubahan namun tidak bertolak belakang pada logo sebelumnya, saat itu Drs. M. TITO KARNAVIAN, M.A., Ph.D. menjabat sebagai KAPOLRI.

POLWAN PERTAMA jadi Kapolsek dan mendapat pangkat Jenderal bingtang satu
Pada tahun 1987, Lettu Pol. Dwi Gusiyati merupakan Polwan pertama yang menjabat sebagai Kapolsek Pasar Kliwon, Solo.
Pada tahun 1991, Brigadir Jenderal Polisi Jeanne Mandagi, S.H. merupakan Polwan pertama yang mendapat pangkat Jenderal bintang satu.

MONUMEN POLWAN

Foto dokumentasi museumpolri.org Monumen Polwan saat sebelum pemugaran

Dalam rangka memperingati kelahiran Polwan di Indonesia, maka dibangun monumen Polwan di Bukittinggi, Sumatera Barat yang diresmikan oleh Kapolri pada saat itu Jenderal Polisi Drs. Banoeroesman Astrosemitro pada tanggal 27 April 1993.

Pada era tahun 1990-an jumlah Polwan di Polri mengalami peningkatan dibandingkan dengan era tahun 1980-an. Akan tetapi peningkatan jumlah Polwan belum sepenuhnya mendapat kesempatan menduduki jabatan strategis di tubuh Polri. Memasuki era awal tahun 2000-an, tepatnya tahun 2002 wanita mendapat kesempatan mengikuti pendidikan untuk menjadi calon perwira Polwan di Akademi Kepolisian (Akpol). Pada era tahun 2000-an sampai dengan sekarang mulai banyak kesempatan bagi Polwan untuk menduduki beberapa jabatan strategis di tubuh Polri, sehingga perlahan-lahan mulai menunjukan eksistensi dan kesetaraan polisi kaum pria dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepolisian yang semakin berkembang sesuai dengan kemajuan zaman.

Foto dokumentasi museumpolri.org Monumen Polwan setelah Pemugaran tahun 2015

Tahun 2014 atas prakarsa Ibu Asuh Polwan RI, Ny. Elly Sutarman, agar Polwan mengunjungi Manumen Polwan yang ada di Bukittinggi, di mana kondisi monumen tersebut sudah rusak berat.

Tahun 2015 bulan Februari Kabag Gassus Biro Binkar SSDM Polri Kombes Pol. Apriastini Baktibugiansri K., S.I.K., melaporkan kepada As SDM Kapolri Irjen Pol. Drs. Sabar Rahardjo, M.B.A. Kemudian atas petunjuk dan arahan As SDM Kapolri untuk ditindak lanjuti oleh senior-senior Polwan.

Senior Polwan melaksanakan survey ke Monumen Polwan dan hasil survey bahwa Monumen Polwan rusak berat, sehingga perlu diadakan pemugaran.

Tahun 2015 bulan Februari dilakukan peletakan batu pertama pemugaran Monumen Polwan oleh Kapolda Sumatera Barat, Brigjen Pol. Drs. Bambang Sri Herwanto, S.H., M.H., dihadiri oleh Walikota Bukittinggi dan senior Polwan.

Tahun yang sama Monumen Polwan dilakukan pekerjaan pemugaran dan selesai pada bulan Agustus.

Pada tanggal 1 September 2015, bertepatan dengan hari jadi Polwan ke-67, Pemugaran Monumen Polwan diresmikan oleh Bapak kapolri ke-22, Jenderal Pol. Drs. Badrodin Haiti, beserta Ibu Asuh Polwan RI, dihadiri Pejabat Utama (PJU) Polri, Pejabat Pemkot Bukittinggi dan 1.000 Polwan RI merupakan perwakilan dari Polda-polda se-Indonesia. (Admindes)

Sumber Tulisan : museumpolri.org

Share:

Sponsor

Berita Populer

PEMERINTAH DESA RANTAU PANJANG. Diberdayakan oleh Blogger.

Categories

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

  • #
  • #
  • #

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.